Kamis, 15 April 2010

UTAMANYA PUASA RAMADHAN


UTAMANYA SHAUM RAMADHAN


“Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada dengan suatu amalan yang lebih Aku cintai daripada dengan menunaikan kewajiban yang Aku bebankan kepadanya…”.
Kewajiban Bagi Kaum Yang BerimanAllah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2] : 183).
Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam. Inilah kedudukannya (yang mulia) di dalam agama Islam. Hukumnya adalah wajib berdasarkan ijma’/kesepakatan kaum muslimin karena Al-Kitab dan As-Sunnah menunjukkan demikian.” (Syarh Riyadhush Shalihin, 3/380).
Ketika menjelaskan ayat di atas beliau mengatakan, “Allah mengarahkan pembicaraannya (di dalam ayat ini, pen) kepada orang-orang yang beriman. Sebab puasa Ramadhan merupakan bagian dari konsekuensi keimanan. Dan dengan menjalankan puasa Ramadhan akan bertambah sempurna keimanan seseorang. Dan juga karena dengan meninggalkan puasa Ramadhan akan mengurangi keimanan. Para ulama berbeda pendapat mengenai orang yang meninggalkan puasa karena meremehkannya atau malas, apakah dia kafir atau tidak? Namun pendapat yang benar menyatakan bahwa orang ini tidak kafir. Sebab tidaklah seseorang dikafirkan karena meninggalkan salah satu rukun Islam selain dua kalimat syahadat dan shalat.” (Syarh Riyadhush Shalihin, 3/380-381).
Menunaikan kewajiban merupakan ibadah yang sangat utama, karena kewajiban merupakan amalan yang paling dicintai oleh Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda membawakan firman Allah ta’ala (dalam hadits qudsi),
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ
“Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada dengan suatu amalan yang lebih Aku cintai daripada dengan menunaikan kewajiban yang Aku bebankan kepadanya…” (HR. Bukhari [6502] dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu).
An-Nawawi mengatakan, “Di dalam hadits ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa mengerjakan kewajiban lebih utama daripada mengerjakan amalan yang sunnah.” (Syarh Arba’in li An-Nawawi yang dicetak dalam Ad-Durrah As-Salafiyah, hal. 265).
Syaikh As-Sa’di juga mengatakan, “Di dalam hadits ini terdapat pokok yang sangat agung yaitu kewajiban harus didahulukan sebelum perkara-perkara yang sunnah. Dan ia juga menunjukkan bahwa amal yang wajib itu lebih dicintai Allah dan lebih banyak pahalanya.” (Bahjat Al-Qulub Al-Abrar, hal. 116).
Al-Hafizh mengatakan, “Dari sini dapat dipetik pelajaran bahwasanya menunaikan kewajiban-kewajiban merupakan amal yang paling dicintai oleh Allah.” (Fath Al-Bari, 11/388).
Syaikh Prof. Dr. Ibrahim Ar-Ruhaili hafizhahullah mengatakan, “Amal-amal wajib lebih utama daripada amal-amal sunnah. Menunaikan amal yang wajib lebih dicintai Allah daripada menunaikan amal yang sunnah. Ini merupakan pokok agung dalam ajaran agama yang ditunjukkan oleh dalil-dalil syari’at dan ditetapkan pula oleh para ulama salaf.” Kemudian beliau menyebutkan hadits di atas. Setelah itu beliau mengatakan, “Maka hadits ini memberikan penunjukan yang sangat gamblang bahwa amal-amal wajib lebih mulia dan lebih dicintai Allah daripada amal-amal sunnah.” Kemudian beliau menukil ucapan Al-Hafizh Ibnu Hajar di atas (lihat Tajrid Al-Ittiba’ fi Bayan Tafadhul Al-A’maal, hal. 34).

Jumat, 19 Maret 2010

kata mutiara

sepercik cinta buat kita bahagia
setitik kasdih buat kita sayang...
seucap janji buat kita percaya
sekecil luka buat kita kecewa
tapi...... persahabatan akan slamanya bermakna




tidak mudah meraih kenangan
tidak gampang merengkuh kemauan
karena segala sesuatu penuh pengorbanan
mencintai sesorang bukanlah untuk menguasai segalanya
buang dulu perasangka buruk
renungkan dengan baik apa yang kau terima dan kau alami
hadapilah masalah dengan hati bersih dan perkataan terbuka
kendalikan emosi
ikuti kata hati nurani
mari menjelma menjadi manusia baru
singkirkan emosi depresi
dan rasa tak percaya diri
karena itu.........
kau harus berfikir positif.......
ku merindukanmu..........

sahabat..............
kini kau ada jauh di sana
mesi jarak dan waktu memisahkan kita
tapi kau slalu ada di hati ku
kau adalah sahabat terindah yang ku temui
perbedaan di antara kita
terhapus oleh kasih sayang tulus antara kita
teringat di saat ku terpuruk dan tak berdaya
hanya kau yang mampu bangkitkan aku
semskin aku banyak bicara tentang kamu
smakin ku mengusik kenangan kita
hatiku smakin sakit dan hancur
andaikan saat ini aku berjumpa dengan mu
ingin rasanya ku peluk erat dirinu
meski ku harus rela melepaskan kembali
tapi percayalah......... ku slalu merindukanmu dan menyayangimu
rindu kisah kasih harmonis di antara kita

Kamis, 18 Maret 2010

kata bijak

PESAN BIJAK

jangan pernah ninggalin orang yamg km sayangi
demi orang yang kamu suka
karena.... suatu saat nanti orang yang km sukai
akan ninggalin km demi orang yang di sayangi

jangan berduka

JANGAN BERDUKA

wahai yang terlarut dalam duka
wahai yang terkurung nestapa
jangan engkau berduka
bertaqwalah kepada sang pencipta pemberi karunia
jika atas kebaikan engkau mengajaknya dan mereka berbalik menghina
maka tabahlah jangan engkau berduka
karena hidayah milik Allah semata
tangismu hanya menyampaikannya
jika engkau gagal menggapai cita
janganlah engkau berduka
nantikan kesuksesan yang tertunda
bila 1 kenikmatan terasa sirna
atau terus jauh dari bahagia
janganlah engkau berduka
karena masih banyak nikmat yang kau punya
sholawat serta salam senantiasa atas nabi muhammab sebaik baik hamba
ya allah..... ............ jauhkanlah kami dari duka nestapa